300 KEPALA KELUARGA (KK) Di DESA WONOSUNYO MENGALAMI KRISIS AIR BERSIH,RESPON PEMERINTAH DINILAI LAMBAN.
Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan. Seseorang tidak dapat hidup tanpa air, karena air merupakan kebutuhan utama hidup manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan minum sangatlah sedikit. Hal ini berarti ketersediaan air bersih yang dikonsumsi oleh manusia sangatlah terbatas. Selain itu, kecenderungan yang terjadi saat ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih yang dikenal sebagai krisis air. Krisis air bersih merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan antara ketersediaan air bersih dan permintaan air bersih.
Salah satu Desa di kecamatan Gempol Pasuruan yaitu Desa wonosunyo mengalami krisis air bersih, problem utama kelangkaan air tersebut adanya kerusakan pada saluran pipa menuju tandon,
Menurut cak rus warga dusun belahan nongko desa wonosunyo ketika ditemui awak media di kediamannya Senin ( 16/10/2023) mengatakan, sudah satu bulan ini dirinya dan warga lainnya mengalami kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk hewan ternak, dalam kurun waktu tersebut dirinya harus menempuh jarak lebih kurang satu (1) km menuju sumber tetek untuk mendapatka air bersih dengan cara ngangsu menggunakan motor.
Hal senada juga disampaikan Khoirul warga dusun wonosunyo, " sehari dua sampai tiga kali saya ngambil air disini (sumber tetek) dengan jarak tempuh hampir tiga (3) km untuk mendapatkan air bersih, gimana lagi ini kebutuhan sedangkan perhatian dari pemerintah kurang kalaupun ada bantuan air bersih itu tidak menyeluruh yang mendapakan", jelasnya.
Krisis air bersih di Desa wonosunyo lebih kepada faktor prasarana,yaitu adanya kerusakan pada saluran pipa menuju tandon dan saat ini masih dalam masa perbaikan,
Menurut Fandi ketua fprb Desa wonosunyo ketika di hub via telepon mengatakan, " selama ini upaya yang dilakukan oleh pihak pemdes dalam menangani krisis air baru sebatas koordinasi dengan pihak terkait, belum ada tindakan yang real yang langsung menyentuh ke warga.
Budi Hindarto pengamat lingkungan kabupaten Pasuruan berpendapat.krisis air terjadi masif karena buruknya sistem antisipasi dini pemerintah ( dalam hal ini pemkab Pasuruan).
Pemerintah harusnya bisa melakukan antisipasi dini terhadap kondisi saat ini apalagi ini musim kemarau, perlu di ingat sebetulnya Desa wonosunyo mempunyai cadangan air yang melimpah yang berada di kawasan sumber tetek kenapa ini tidak dimanfaatkan, " masak iya ikan mati kehabisan air di kolam". Pungkasnya. (Hadi).