Tidak Sepenuhnya Diperbaiki Korban Ambruknya Pagar Sriti Di Desa Kepulungan pertanyakan Pertanggungjawaban pihak Perusahan.
Pasuruan.
Korban ambruknya pagar PT Satelit Sriti Unit II mulai gusar. Pasalnya hingga kini, Selasa (9/1/2034), rumahnya masih belum sepenuhnya selesai diperbaiki.
Kepada awak media, pria bernama Riduwan ini menceritakan, masih ada keretakan di bagian rumahnya di Dusun Gondang, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Pria berusia 45 tahun ini meneruskan, tembok rumahnya sempat bolong usai dihantam pagar PT Sriti pada 1 Desember 2023 lalu. Setahunya, perusahaan bakal memperbaiki seluruh kerusakan.
"Yang bolong sudah ditambal. Tapi yang retak ini belum. Saya kira setelah ditambal, lanjut memperbaiki yang retak, ternyata setelah 1 bulan malah enggak ada kejelasan," ujarnya.
Awak media sempat melihat ke lokasi kejadian. Retaknya memang cukup dalam dan panjang. Keretakan sampai tembus keluar.
Yang di dalam rumah ini tiap harinya was-was. Takut ada apa-apa. Apalagi sekarang masih musim hujan dan terkadang angin kencang juga," tuturnya.
Dia juga sempat menerima bantuan dari BPBD Kabupaten Pasuruan. Bantuan berupa barang kebutuhan sehari-hari dan uang sebesar 7 juta rupiah.
Menurutnya, bantuan itu belum cukup untuk membenahi seluruh keretakan rumahnya. Belum lagi, ia juga membantu kakaknya yang menjadi korban langsung robohnya pagar Sriti.
"Uang itu jelas tak cukup kalau untuk membenahi semuanya. Sebagian juga untuk kakak, karena selama dua minggu, dia tak bisa kerja setelah cedera tertimpa pagar," paparnya.
Ia lalu berusaha mendatangi perusahaan untuk meminta kejelasan. Sayangnya, ia tak berhasil bertemu dengan pihak terkait. Usahanya ke pihak Pemdes Kepulungan juga sama: Tak mendapat jawaban pasti.
"Sama pihak desa disuruh laporan ke RT, RW, sampai Kasun. Sedangkan kasunnya saya kirim pesan saja tak dibalas. Ke perusahaan juga sama saja. Satpamnya bilang orang managemen tak ada di tempat," sesalnya.
Awak media sempat mencoba mengonfirmasi ke PT Satelit Sriti. Lumbung Berita hanya ditemui oleh 3 orang security perusahaan karena managemen sedang tidak ada di tempat.
"Sedang tidak ada di tempat. Karena kan (orangnya) di Surabaya, jadi enggak setiap hari hadir di sini," terang salah satu security bernama Mukhamad Khozin.
Namun, ia berjanji akan memberitahukan ke managemen terkait rumah korban yang masih belum diperbaiki. Ia menjamin PT Satelit Sriti tak akan tinggal diam dengan keluhan warga.
"Selama ini hubungan dengan warga baik. Perusahaan selalu menjaga itu. Jadi ini biar saya sampaikan ke bagian umum. Biar nanti ada tim sendiri yang turun mengecek," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya"Pagar Pabrik Sriti di Kepulungan Roboh, Dua Orang Terluka", Pagar tembok sisi barat PT Satelit Sriti Unit II roboh pada Jumat siang (1/12/2023).
Robohnya pagar sepanjang kurang lebih 50 meter ini menimpa dua orang, Mukhroji warga Gondang dan Fadil warga Wedoro, Pandaan. Selain itu, empat rumah juga terkena imbasnya. Paling parah adalah rumah Riduwan. Tembok rumahnya sampai bolong. (Had).