Kandidat Bacabup Pasuruan Ramdhanu Dwiyantoro menghadiri Dialog Budaya Minggu Pon di Rumah Budaya Saraswati, Kelurahan Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Minggu (30/6/2024).
Kehadiran mantan Kajari Kabupaten Pasuruan ini disambut antusias oleh peserta dialog dengan tema "Milah dan Milih Calon Bupati" tersebut. Selama 2 jam, Ramdhanu mendengarkan unek-unek dari seniman-budayawan.
Salah satu budayawan, Bedjo Santoso mengeluhkan susahnya tampil di daerah sendiri. Pegiat karawitan ini justru acapkali diundang tampil di Pendopo Kabupaten Sidoarjo.
"Sidoarjo yang Bupatinya notabene dari partai agamis malah sering mengadakan kegiatan kebudayaan. Saya sering diundang," tuturnya.
Ia menerangkan hal ini bertolak belakang dengan Kabupaten Pasuruan. Jangankan di Pendopo, untuk tampil di desa-desa saja kadang mendapat penolakan dari sebagian masyarakat yang fanatik agama.
"Makanya saya berharap, misalnya Pak Ram mendapat amanah memimpin Pasuruan, tolong kami dirangkul dan difasilitasi," tuturnya.
Senada dengan Bedjo, mantan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Pasuruan (DKKP), Ki Bagong Sabdo Sinukarto mengeluhkan kebutuhan seniman-budayawan Pasuruan yang terlunta-lunta.
Gedung Kesenian disebut Ki Bagong sebagai kebutuhan mendesak. Sayangnya, impian ini harus mengendap selama bertahun-tahun. Mulai dari ia menjabat Ketua DKKP (2015) hingga sekarang, tak ada realisasinya.
"Waktu itu, saya berencana menggelar demo tunggal di depan RSUD Bangil. Saya siap jual ginjal demi terwujudnya Gedung Kesenian. Hanya saja urung terjadi. Karena masa Covid," ungkapnya.
Menanggapi unek-unek tersebut, Ramdhanu tanpa basa-basi siap melaksanakan keluhan para budayawan. Ia menggaransi dirinya bakal membangun gedung kesenian.
"Jangan (jual ginjal), Pak. Ada saya. Serahkan sama saya saja," ucapnya yang langsung disambut aplaus dari peserta dialog.
Pengalamannya selama 3 tahun sebagai Kajari membuat ia paham teknis dan solusi dari keluhan budayawan. Ia menerangkan, urusan Gedung Kesenian bisa diatasi jika benar-benar serius.
"Kalau niatnya Budayawan tidak didukung Pemda, ya akan mentok. Ini yang akan saya buka lebar-lebar. Termasuk keluhan Pak Bedjo, saya akan jawab 'pasti'. Pasti saya laksanakan," ujarnya yang lagi-lagi disambut tepuk tangan gembira dari para peserta.
Tak hanya berjanji, ia juga menyiapkan transparansi seterbuka mungkin. Setiap progres dari kegiatan Pemkab akan ia beber dan dapat diakses dengan mudah hanya lewat gadget.
"Saya berencana ada medsos atau apapun itu namanya, yang akan beriringan dengan kegiatan pemerintah. Jadi, bisa dikontrol dan dikawal oleh masyarakat," pungkasnya. (Had).
